( LAPORAN BUKU BESAR DAN SISTEM
PELAPORAN )
GENERAL
LEDGER AND REPORTING SYSTEM
Sistem buku besar dan sistem pelaporan keuangan merupakan
dua sistem yang mempunyai interdependensi operasional sehingga keduanya
dipandang sebagai satu sistem tunggal yaitu sistem buku besar dan pelaporan
keuangan. General Ledger and Report System (GLARS) mencakup proses-proses di
tempat untuk memperbarui akun buku besar dan menyiapkan laporan yang merangkum
hasil kegiatan organisasi. Kegiatan dasar dalam GLARS adalah:
- Update buku besar
- Posting jurnal penyesuaian
- Menyusun laporan keuangan
- Menghasilkan laporan manajerial
- Tiga pertama merupakan langkah dasar dalam siklus akuntansi
Salah
satu fungsi utama dari GLARS adalah untuk mengumpulkan dan mengatur data dari:
- Masing-masing subsistem siklus akuntansi, yang menyediakan entri ringkasan yang berkaitan dengan kegiatan rutin dalam siklus tersebut.
- Bendahara, yang memberikan masukan sehubungan dengan kegiatan non-rutin seperti transaksi dengan kreditor dan investor.
- Departemen anggaran, yang memberikan nomor anggaran.
- Controller, yang menyediakan jurnal penyesuaian
- Informasi harus diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pengguna internal dan eksternal.
- Sistem ini harus dirancang untuk menghasilkan laporan periodik teratur dan untuk mendukung pertanyaan real-time.
UPDATE
UMUM BUKU BESAR
Kegiatan update umum Buku Besar merupakan posting
yang berasal dari 2 sumber yaitu Siklus transaksi (siklus Pendapatan,
pengeluaran, system akuntansi biaya, dan system penggajian) untuk transaksi
rutin, dan kepadala bagian keuangan, untuk transaksi non-rutin seperti
pengeluaran dan penarikan obligasi serta pengeluaran dan penarikan saham.
Jurnal yang digunakan untuk memperbaharui catatan buku besar dapat didokumentasikan
dalam sebuah dokumen yang disebut jurnal voucer. Dokumen ini merupakan produk
sampingan dari proses posting dan bukan merupakan input. Namun dokumen ini
cukup penting dalam proses penelusuran bagi seorang auditor. Memperbarui buku besar terdir dari dua
sumber yaitu:
- Entri ringkasan jurnal transaksi rutin dari subsistem akuntansi.
- Jurnal individu entri untuk transaksi non-rutin dari bendahara. Contoh: Penerbitan atau pembayaran utang dan bunga yang terkait.
- Penerbitan atau pembelian kembali saham perusahaan dan membayar dividen pada saham itu.
- Entri jurnal sering didokumentasikan pada formulir yang disebut voucher jurnal.
- Setelah memperbarui buku besar (GL), jurnal disimpan dalam file voucher jurnal.
POSTING
JURNAL PENYESUAIAN
Pada tahap kedua siklus buku besar dan pelaporan adalah
pembukuan transaksi penyesuaian. Jurnal penyesuaian berasal dari kantor
controller 's pada setiap akhir periode akuntansi (bulan, kuartal, tahun, dll)
dan setelah neraca saldo awal telah disiapkan. Neraca saldo
daftar saldo untuk semua rekening GL. Jika dicatat dengan benar, total
semua saldo debit sama dengan total dari semua saldo kredit.
Ada
5 jenis jurnal penyesuaian yaitu:
- Accruals
- Deferrals
- Estimates
- Re-evaluations
- Error corrections
- Accrual merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat transaksi yang telah terjadi namun belum dilakukan pembayaran atau belum ada penerimaan kas, contohnya pendapatan bunga dan utang gaji.
- Deferral merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat transaksi perubahan status kas yang telah diterima tau dibayarkan sebelum jasa diberikan atau diterima. Contohnya pengakuan terhadap pendapatan atau biaya yang telah diterima kasnya atau dibayarkan sebelim akhir periode dan pada periode ini sebagian telah diakui.
- Estimates merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk pencatatan transaksi biaya yang terjadi dalam beberapa periode akuntansi. Contohnya depresiasi dan biaya kerugian piutang.
- Re-evaluations merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat selisih antara angka yang tercatat dan angka dari hasil perhitungan fisik asset atau sebagai akibat perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan.
- Error-correction merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat koreksi kesalahan dalam rekening-rekening buku besar.
MENYUSUN
LAPORAN KEUANGAN
Tahap ketiga dalam siklus ini adalah penyusunan laporan
keuangan. Laporan laba-rugi harus dibuat pertama kali, dengan menggnakan data
dari saldo-saldo rekening pendapatan dan biaya yang tercantumkan dalam neraca
saldo setelah disesuaikan. Tahap kedua adalah membuat neraca. Untuk membuat
neraca ada 2 alternatif yang dapat yang dapat dilakukan, yaitu: (1) menyususn terlebih
dahulu laporan perubahan modal,kemudan menyusun neraca dengan menggunaan
data neraca saldo setelah disesuaikan ditambah datadari laporan modal,(2)
menutup buku ( menihilkan saldo rekening- rekening pendapatan dan biaya, dan
mentransfer laba bersih ke rekening laba ditahan atau rekeing modal)., dan
menyusun neraca.
Jika
proses pada alternatif kedua itu dilakukan dengan menggunkan cara manual, hal
ini umumnya dilakukan setiap akhir periode saja( setahun sekali). Dengan
menggunakan komputer, maka proses tersebut pada periode-periode yang lebih
pendek. Tahap ketiga, laporan yang dibuat adalah laporan arus kas. Laporan ini
disusun dengan menggunakan data dari neraca dan laba rugi ditambah informasi
tentang kegiatan pendanaan dan investasi.
Kegiatan
dalam penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
- Susunlah laporan laba rugi
- Siapkan ayat jurnal penutup
- Siapkan laporan ekuitas pemegang saham
- Siapkan neraca keuangan
- Siapkan laporan arus kas
PENYUSUNAN
LAPORAN MANAJERIAL
Tahap akhir dari siklus buku besar dan pelapiran adalah
pembuatan berbagai macam laporan manajemen. Pada dasarnya laporan manajemen
dibagi menjadi dua, yaitu : (1) lapotan kontrol buku besar dan (2) anggaran.
Laporan kontrol buku besar antara lain berupa daftar jurnal voucher yang
diurutkan atas dasar nomor urut, nomor (kode) rekening, tanggal dan daftar
saldo rekening. Laporan ini digunakan untuk mengecek ketelitian proses posting.
Laporan
anggaran digunakan untuk keperluan perencanaan dan penilaian kinerja. Anggran
operasional berisi anggran pengeluaran dan pendapatan untuk setiap unit dalam
organisasi. Anggaran pengeluaran modal menunjukan rencana arus masuk dan arus
keluar kas untuk setiap proyek. Anggaran arus kas membandingkan estimasoi arus
kas dengan rencananya dan digunakan untuk menentukan kebutuhan kas. Laporan
anggaran dan kinerja harus didasarkan pada akuntansi pertanggung jawaban.
Isi
laporan kinerja anggaran harus disesuaikan dengan sifat unit yang sedang
dievaluasi.
· Pusat biaya
· Pusat pendapatan
· Pusat laba
· Pusat
investasi
XBRL:
MEREVOLUSI PELAPORAN PROSES
Sementara
laporan keuangan muncul secara elektronik dalam berbagai format, sampai saat
ini penyebaran informasi ini adalah rumit dan tidak efisien.
- Penerima (SEC, IRS, dll) diperlukan informasi dalam berbagai format yang memakan waktu.
- Juga kondusif untuk kesalahan, karena masuk kembali informasi itu sering diperlukan.
- Masalah mendasarnya yaitu : kurangnya standar untuk mengidentifikasi isi data.
- Solusi dalam maslah ini adalah Extensible Business Reporting Language (XBRL)
- Sebuah varian dari XML dirancang khusus untuk berkomunikasi isi data keuangan.
- Membuat tag untuk setiap item data seperti tag HTML.
- Nama tag menentukan item baris dalam laporan keuangan.
- Bidang lain dalam tag menyediakan informasi seperti tahun, unit ukuran, dll
Vendor perangkat lunak utama
mengembangkan alat untuk secara otomatis menghasilkan kode XBRL sehingga
akuntan dimudahkan tanpa perlu menulis kode. XBRL memberikan dua manfaat utama
yaitu:
- Organisasi dapat mempublikasikan laporan keuangan mereka pada waktu dalam format yang bisa digunakan.
- Penerima tidak akan lagi perlu secara manual masuk kembali data yang mereka peroleh secara elektronik sehingga alat pendukung keputusan dapat menganalisis mereka. (Berarti mencari data di Internet akan lebih efisien dan akurat).
Manfaat
XBRL ini berlaku untuk bertukar informasi keuangan baik eksternal dan
internal. XBRL memberikan contoh yang bagus tentang bagaimana akuntan
dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan Teknoligi Informasi, karena
profesi akuntansi dipelopori perkembangannya.
PENGENDALIAN:
TUJUAN, ANCAMAN, DAN PROSEDUR
Dalam buku besar dan sistem pelaporan (atau siklus ada),
sebuah AIS yang dirancang dengan baik harus menyediakan pengendalian yang
memadai untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut terpenuhi:
· Semua transaksi diotorisasi dengan
benar
· Semua transaksi yang dicatat valid
· Semua transaksi yang valid dan resmi
dicatat
· Semua transaksi dicatat dengan
akurat
· Aset sudah terjamin dari kehilangan
atau pencurian
· Aktivitas bisnis yang dilakukan
efisien dan efektif
· Perusahaan ini dalam mematuhi semua
hukum dan peraturan yang berlaku
·
Semua pengungkapan penuh dan adil
Ada beberapa tindakan perusahaan
dapat mengambil sehubungan dengan siklus untuk mengurangi ancaman dari
kesalahan atau penyimpangan. Ini termasuk:
- Menggunakan, dokumen mudah lengkap sederhana dengan instruksi yang jelas (meningkatkan akurasi dan reliabilitas).
- Menggunakan kontrol aplikasi yang sesuai, seperti pemeriksaan validitas dan pemeriksaan lapangan (meningkatkan akurasi dan reliabilitas).
- Menyediakan ruang pada bentuk untuk merekam yang selesai dan yang dikaji bentuk (mendorong otorisasi yang tepat dan akuntabilitas).
- Dokumen pra-penomoran (mendorong pencatatan transaksi yang valid dan hanya berlaku).
- Membatasi akses ke dokumen kosong (mengurangi risiko transaksi yang tidak sah).
Pada
bagian berikut, akan membahas tentang ancaman yang mungkin timbul dalam sistem
buku besar dan pelaporan, serta kontrol yang dapat mencegah ancaman tersebut.
Ancaman utama dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah:
- ANCAMAN 1: Kesalahan dalam Memperbarui General Ledger dan General report.
- ANCAMAN 2: Rugi, Perubahan, atau Pengungkapan tidak sah Data Keuangan .
- ANCAMAN 3: Poor Performance( Kinerja Miskin) .
ANCAMAN 1: Kesalahan dalam Memperbarui
General Ledger dan General report.
Kesalahan yang terjadi dalam
pemutakhiran buku besar dapat mengakibatkan buruknya proses pengambilan
keputusan yang menggunakan informasi salah dalam pelaporan keuangan. Prosedur
pengendalian yang berhubungan dengan pengolahan data dibagi menjadi 3 kategori,
yaitu (1) pengawasan edit input dan pemrosesan, (2) laporan pengawasan
dan rekonsiliasi, dan (3) pemeliharaan jejak audit yang memadai.
Pengawasan
Edit terhadap Input, dan Pemrosesan. Dua jenis jurnal yang
digunakan untuk memutakhirkan buku besar adalah: (1) ihtisar jurnal dari siklus
SIA lainnya, dan (2) jurnal yang dibuat oleh bagian keuangan atau kepala bagian
akuntansi. Jurnal yang pertama merupakan output dari serangkaian
tahap pemrosesan, yang masing-masing merupakan subyek bagi berbagai prosedur
pengawasan aplikasi yang dirancang untuk menjamin akurasi dan kelengkapan data.
Konsekuensinya, pengawasan utama edit input bagi ihtisar jurnal ini
mencakup pengecekan tanggal untuk menjamin bahwa transaksi tersebut merupakan
transaksi yang terkini dan belum di-posting.
Jurnal yang dibuat oleh kepala bagian akuntansi dan kepala bagian keuangan
adalah jurnal asli yang baru saja dibuat. Konsekuensinya, diperlukan
jenis-jenis pengawasan input edit dan pemrosesan berikut untuk menjamin
bahwa transaksi tersebut akurat dan lengkap:
- Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku besar tersedia untuk setiap nomor rekening yang deverensi oleh semua jurnal.
- Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field dalam sebuah jurnal berisi data numeric.
- Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan total kredit dalam sebuah jurnal.
- Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua data yang relevan telah dicatat. Adalah penting bahwa semua jurnal dapat diidentifikasi sehingga informasi ini memiliki daya telusur audit.
- Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan nomor rekening dengan nama rekening, guna menjamin kebenaran rekening buku besar yang menerima posting. Untuk sistem entry data on-line, prosedur ini disebut closed-loop verivication.
- Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang sering terjadi pada akhir periode, seperti biaya depresiasi. Akurat input diperbaiki tanpa memulang pemasukan data. Kemungkinan lupa membuat jurnal penyesuaian jenis ini juga dapat dikurangi, sehingga menjamin kelengkapan input.
- Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat setelah dilakukan pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya tepat.
- Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan akurasi pemrosesan kelompok voucher jurnal. Komputer menghitung saldo baru rekening buku besar, atas dasar saldo awal, total debit dan total kredit yang dimasukkan ke dalam rekening yang bersangkutan, dan kemudian membandingkannya dengan saldo rekening buku besar. Jika terjadi antara perbedaan keduanya, harus segera dilakukan investigasi.
Laporan Kontrol dan Rekonsiliasi.
Penggunaan laporan control dan rekonsiliasi dapat mendeteksi apaka ada kesalahan yang dibuat selama proses pemutakhiran buku besar. Salah satu bentuk rekonsiliasi yang digunakan dalam system manual adalah pembuatan neraca saldo, yang menunjukkan apakah total debit dan total kredit seimbang, hal ini menunjukkan adanya kesalahan atau ketidaktelitian proses pencatatan. Dalam system berbasis computer, penggunaan rekening kliring dan rekening suspense (rekening penyeimbang) menjamin bahwa rekening buku besar selalu seimbang. Pada akhir periode semua rekening khusus tersebut harus bersaldo nol, berarti terjadi kesalahan selama proses pemutakhiran buku besar.
Penggunaan laporan control dan rekonsiliasi dapat mendeteksi apaka ada kesalahan yang dibuat selama proses pemutakhiran buku besar. Salah satu bentuk rekonsiliasi yang digunakan dalam system manual adalah pembuatan neraca saldo, yang menunjukkan apakah total debit dan total kredit seimbang, hal ini menunjukkan adanya kesalahan atau ketidaktelitian proses pencatatan. Dalam system berbasis computer, penggunaan rekening kliring dan rekening suspense (rekening penyeimbang) menjamin bahwa rekening buku besar selalu seimbang. Pada akhir periode semua rekening khusus tersebut harus bersaldo nol, berarti terjadi kesalahan selama proses pemutakhiran buku besar.
Laporan kontrol dapat membantu mengidentifikasi sumber
kesalahan yang terjadi dalam proses pemutakhiran buku besar. Daftar voucher jurnal
urut nomor rekening memudahkan mengidentifikasi penyebab kesalahan yang
berpengaruh terhadap sebuah rekening buku besar. Daftar voucher jurnal
ini juga dapat menunjukan ketiadaan beberapa posting. Akhirnya, daftar
jurnal umum menunjukkan rincian (nomor rekening, kode referensi sumber, nama
rekening, angka yang didebit atau kredit) untuk setiap jurnal yang di-posting
ke buku besar. Laporan ini menunjukkan apakah otal debit dan total kredit
yang di-posting-kan ke buku besar sama angkanya. Jejak Audit.
Jejak
audit ini memberikan informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan
aktifitas-aktifitas sebagai berikut:
1. Menelusur transaksi dari dokumen
sumber asli kerekening buku besar, dan ke laporan atau dokumen lain yang
menggunakan data pada dokumen sumber.
2. Menelusur dokumen-dokumen yang
muncul kembali dalam sebuah laporan atau dokumen lain melalui buku besar ke
dokumen sumber aslinya.
3. Menelusur seluruh perubahan dalam
rekening buku besar dari saldo awal ke saldo akhir.
ANCAMAN 2: Rugi, Perubahan, atau Pengungkapan
tidak sah Data Keuangan .
Akses ke buku besar oleh karyawan
yang tidak berhak dapat berakibat data yang bersifat rahasia bocor ketangan
pesaing/merusak validitas dalam buku besar. Akses semacam ini juga dapat
menciptakan peluang untuk melakukan pencurian aktifa,oleh karena itu,
perusahaan perlu memiliki sistem pengawasan yang memadai untuk mencegah akses
kbuku besar secaratidak sah.
Identitas dan pemakai harus
digunakan untuk mengawasi akses ke buku besardan untuk memaksa adanya pemisahan
tugas dengan pembatasan fungsi yang akan dilaksanakan oleh setiap karyawan yang
legitimate. Sebagai contoh, karyawan yang bertugas menjaga aktiva atau memiliki
wewenang untuk mengontrolisasi pengeluaran barang tidak diperbolehkan
memuktahirkan buku besar. Contoh lain manajemen harus diberi wewenang “hanya”
dapat membaca catatan buku besar. Matrix pengendalian akses harus membatasi fungsi-fungsi
yang dapat dilaksanakan pada berbagai terminal di kantor kepala bagian
akuntansi
Pengendalian tergadap pembuatan
catatan foucherv= jurnal juga penting karena mereka mengotorisasi perubahn kesaldo
rekening buku besar. Dengan demikian sistem harus mengecek eksistensi
kode otorisasi yang falid pada setiap jurnal. Jika hal ini tidak dilakukan,
itegritas buku besartidak terganggu. Kode otorisasi juga ikut membentuk jejak
audit. Insfeksi terhadap jejak audit memungkinkan deteksi terhadap akses ke
buku besar secara tidak sah.
ANCAMAN 3: Poor Performance (Kinerja Miskin)
Buku besar adalah sebuah komponen
kunci dalam sebuah sistem informasi akuntansi sebuah perusahaan oleh karena
itu, perusahaan perlu menetapkan prosedur pembuatan cadangan data (back up) dan
prosedur pemulihan untuk memulihkannya pengawasan back up mencakup :
- Penggunaan lebel internal dan eksternal untuk melindungi data terhadap kerusakan yang tidak sengaja terhadap buku besar.
- Pembuatan cadangan secara reguler (teratur terhadap buku besar). Minimum 2 copy cadangan data buku besar harus dibuat. 1copyharus diletakan di lokasi pengolahan data,sehingga setiap dibutuhkan segera tersedia. 1 copy lagi harus diletakan diloksi diluar perusahaan (misalnya di simpan di bank dalam safe deposite box) untuk mengantisipasi terjadinya bencana seperti terjadinya banjir,kebakaran,dll.
- Selain itu rencana pemulihan bencana ( disaster recovery planning ) juga penting. Dengan meningkatan ketergantungan perusahaan terhadap EDI,EFT,dan internet untuk melaksanakan aktivitas bisnis harian,tidak ada satu pun perusahaan dapat survive untuk jangka waktu lama,jika komputernya tidak dapat berfungsi dengan baik.dengan dimilikinya rencana pemulihan rencana ini,maka sebuah perusahaan yang mengalami bencana dapatsegera melaksanakan aktifitasnya beberapa hari setelah bencana.
PENDUKUNG
KEBUTUHAN INFORMASI MANAJEMEN
Tiga alat atau kemampuan dapat sangat berguna untuk
manajemen dalam pengambilan keputusan:
- Balanced scorecard
- Data warehouse
- Desain yang tepat dari grafik data keuangan
BALANCED
SCORECARD
Balanced
scorecard adalah
laporan yang memberikan perspektif multi-dimensi pada kinerja organisasi.
Berisi langkah-langkah yang berkaitan dengan empat perspektif organisasi:
- Finansial
- Pelanggan
- Operasi internal
- Inovasi dan pembelajaran
Balanced
scorecard menunjukkan:
· Tujuan organisasi untuk
masing-masing dari empat dimensi
· Langkah-langkah khusus kinerja dalam
mencapai tujuan tersebut.
Ini
memberikan gambaran yang lebih komprehensif dari kinerja organisasi daripada
ukuran finansial saja. Dirancang dengan baik, digunakanuntuk mengukur aspek
kunci dari strategi organisasi dan mencerminkan hubungan sebab akibat penting.
Sehubungan
dengan tujuan, Banyak organisasi keliru menggunakan standar industri dalam
merancang Scorecard seimbang mereka. Pendekatan ini membatasi kinerja
terhadap para pesaingnya dan gagal untuk mempertimbangkan organisasi perusahaan
s kekuatan dan kelemahan yang unik. Sebagai CONTOH: manajemen puncak Dumbledore
Asuransi Perseroan menyepakati tiga tujuan keuangan kunci:
·
Peningkatan
pendapatan stream melalui penjualan produk-produk baru.
·
Peningkatan
profitabilitas yang tercermin dari return on equity.
·
Mempertahankan
arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban.
Mereka kemudian menciptakan
hipotesis berikut (atau hubungan sebab akibat) bagaimana tujuan-tujuan ini
dapat dicapai:
- Jika kita meningkatkan pelatihan karyawan (inovasi dan dimensi belajar), yang harus meningkatkan kualitas layanan kami (dimensi operasi internal).
- Jika kita meningkatkan kualitas layanan kami (dimensi operasi internal), yang harus meningkatkan kepuasan pelanggan kami (dimensi pelanggan) dan menyebabkan kita untuk mengambil pangsa pasar yang lebih besar.
- Meningkatkan kepuasan pelanggan dan pangsa pasar (dimensi pelanggan) karena itu harus menghasilkan peningkatan profitabilitas (dimensi keuangan).
Menganalisis
tren dalam tindakan-tindakan yang sebenarnya memungkinkan manajemen Dumbledore
untuk menguji validitas hipotesis mereka: Jika perbaikan dalam satu perspektif
tidak menghasilkan perbaikan yang diharapkan di daerah lain, manajemen puncak
harus mengevaluasi kembali dan merevisi hipotesis mereka. Kemampuan untuk
menguji dan menyempurnakan strategi mereka adalah salah satu manfaat utama dari
balanced scorecard.
Ada
beberapa cara dalam mengembangkan balanced scorecard yaitu Top manajemen harus
menentukan tujuan yang akan dikejar dalam setiap dimensi ,seperti Akuntan dan
IS professional dalam membantu mereka memilih tindakan yang tepat untuk melacak
pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Selanjutnya memberikan masukan pada
kelayakan mengumpulkan data untuk menerapkan berbagai langkah.
MENGGUNAKAN
GUDANG DATA UNTUK KECERDASAN BISNIS
Manajemen
harus terus-menerus memantau dan mengevaluasi kinerja keuangan dan operasi
organisasi dalam terang tujuan strategis dan harus mampu mengubah rencana
dengan cepat ketika perubahan lingkungan. Mereka mungkin mengadopsi sistem ERP
dan sistem AIS terintegrasi untuk memfasilitasi kegiatan tersebut. Namun,
sistem ini dirancang terutama untuk mendukung kebutuhan pengolahan transaksi,
dan biasanya berisi data hanya untuk tahun fiskal saat ini dan mungkin satu
bulan tambahan. Tetapi pengambilan keputusan strategis membutuhkan akses ke
sejumlah besar data historis. Untuk mengisi kebutuhan ini,
organisasi sedang membangun database terpisah yang disebut data warehouse
.
- Ini biasanya database besar yang berisi kedua data rinci dan dirangkum untuk beberapa tahun.
- Mereka terpisah dari AIS.
- Organisasi juga dapat membangun terpisah, gudang kecil, yang disebut data mart , untuk fungsi-fungsi individual seperti keuangan atau sumber daya manusia.
Gudang data dan data mart diperbarui
secara berkala untuk mencerminkan hasil transaksi yang telah terjadi sejak
update terakhir. Mereka terstruktur berbeda dari database proses transaksi:
- Database proses transaksi dirancang untuk meminimalkan redundansi dan memaksimalkan efisiensi update.
- Data warehouse yang sengaja dirancang untuk menjadi berlebihan untuk memaksimalkan efisiensi query.
- Mereka biasanya dimensi di alam.
- Kebanyakan menggunakan skema bintang
Bisnis
intelijen adalah
proses mengakses data di gudang dan menggunakannya untuk pengambilan keputusan
strategis. Dua teknik dasar:
- Online analytical processing (OLAP)
- Data mining
Kontrol yang tepat diperlukan untuk
data warehouse adalah Kontrol validasi data sangat penting untuk menjaga
akurasi data. Serta proses verifikasi keakuratan data, alias scrubbing
, sering salah satu yang paling langkah memakan waktu dan mahal.
Informasi harus dilindungi dari pesaing atau dari kehancuran dengan
menggunakan:
- Kontrol akses
- Enkripsi
- Ketentuan Backup
PRINSIP
GAMBAR DESAIN
Akuntan
dan IS profesional dapat membantu manajemen menangani informasi yang berlebihan
dengan menyiapkan grafik yang menyoroti dan meringkas fakta-fakta penting.
Grafik yang dirancang dengan baik membuatnya mudah untuk mengidentifikasi dan
memahami tren dan hubungan. Grafik buruk dirancang dapat mengganggu pengambilan
keputusan. Ada beberapa prinsip yang membuat bar chart mudah dibaca:
- Gunakan judul yang merangkum pesan dasar.
- Sertakan nilai data dengan setiap elemen bukannya label sumbu vertikal - memfasilitasi perhitungan mental dan analisis
- Gunakan 2-dimensi, bukan 3-dimensi, bar - membuatnya lebih mudah untuk secara akurat menilai besarnya perubahan dan tren.
- Gunakan berbagai nuansa abu-abu atau warna bukan pola, titik, atau garis-garis. Mereka lebih mudah untuk membedakan
Banyak
laporan tahunan berisi grafik yang melanggar prinsip-prinsip ini:
Beberapa
dilakukan secara otomatis oleh perangkat lunak. Beberapa dilakukan dengan
sengaja. Tidak ada pedoman otoritatif dalam GAAP atau audit standar yang
melarang perilaku ini, meskipun hasilnya bisa menipu.
KESIMPULAN
Sistem
buku besar dan pelaporan mengintegrasikan serta meringkas hasil-hasil berbagai
subsistem akuntansi dari siklus pendapatan, pengeluaran, produksi dan sumber
daya manusia. Buku besar adalah file utama pusat dalam SIA. Akibatnya merupakan
hal yang penting untuk mengimplementasikanprosedur pengendalian agar dapat
memastikan akurasi dan keamananya. Pengendalian yang penting meliputi
pemeriksaan edit catatan, voucer jurnal yang dimasukkan kedalam buku besar,
pengendalian akses, jejak audit yang memadai, serta prosedur pembuatan cadangan
dan pemulihan dari bencana yang tepat.
Output yang dihasilkan oleh system buku besar terbagi dalam dua kategori utama yaitu laporan keuangan dan manajerial. Laporan keuangan dibuat secara periodikdan disebarkan baik ke user internal maupun eksternal. Laporan manajerial dibuat hanya untuk pemakaian internal karenanya sering kali memasukkan perbandingan antara kinerja actual dengan yang dianggarkan. Kegunaan laporan-laporan ini baik disajikan dalam bentuk table ataupun grafik, dipengaruhi oleh seberapa baik mereka didesain.
Output yang dihasilkan oleh system buku besar terbagi dalam dua kategori utama yaitu laporan keuangan dan manajerial. Laporan keuangan dibuat secara periodikdan disebarkan baik ke user internal maupun eksternal. Laporan manajerial dibuat hanya untuk pemakaian internal karenanya sering kali memasukkan perbandingan antara kinerja actual dengan yang dianggarkan. Kegunaan laporan-laporan ini baik disajikan dalam bentuk table ataupun grafik, dipengaruhi oleh seberapa baik mereka didesain.
Sistem buku besar harus mampu mendukung pemrosesan pertanyaan dari pembuat
keputusan. Hal ini membutuhkan pengendalian yang mencukupi untuk membatasi
akses ked an operasi yang di izinkan atas data dalam buku besar.mendesain buku
besar agar sesuai dengan model data relasional akan memfasilitasi pemrosesan
dengan membuat data lebih mudah diakses melalui alat desktop yang dapat
ditemukan sebagian besar computer pribadi. Organisasi harus memberikaninformasi
keberbagai jenis user termasuklembaga pemerintahan, analisis industry,lembaga
keuangan,dan berbagai pengambil keputusan individual. XBRL memberikan mekanisme
untuk memberikan efisiensi dalam menghasilkan informasi semacam ini dari sumber
eksternal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar